Serba-serbi dari Pak Akhmad

Saya bersyukur kalau Anda telah punya konsep diri yang bagus dalam memandang perkuliahan. Tujuan kuliah memang tidak semata-mata karena ingin mendapatkan nilai, namun jauh lebih penting adalah adalah bagaimana dari perkuliahan tersebut dapat menjadikan perilaku Anda berubah ke arah lebih baik dan memiliki kompetensi yang memadai.

Fenomena nilai “ghaib”, saya yakin setiap guru atau dosen dalam memberikan nilai berangkat dari berbagai pertimbangan tertentu.

Dalam pemikiran saya, ada beberapa bentuk penilaian :

1. Penilaian diagnostik, untuk kepentingan perbaikan belajar peserta didik itu sendiri. Barangkali itu yang Anda maksudkan dengan berharap adanya umpan balik dari UTS atau UAS.

2. Penilaian prestatif, yakni menilai sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh peserta didik secara obyektif.

3. Penilaian edukatif, yakni menilai mungkin dasarnya subyektif tetapi lebih mempertimbangkan kepentingan kebaikan dan aspek-aspek kemanusiaan dari para peserta didik itu sendiri.

Saya teringat pengalaman waktu ujian sidang S1, ada rekan perempuan saya yang sedang hamil tua ikut ujian. Penguji bertanya, mengapa dalam skripsinya mencantumkan persembahan untuk sang jabang bayi dalam kandungan. Dia menjawab hanya cukup dengan menangis tanpa memberikan argumentasi rasional. Ternyata hasilnya dia dinyatakan lulus. Mungkin penguji berfikiran bahwa jawaban menangis adalah jawaban yang menggambarkan sisi kemanusiaan dari peserta ujian tersebut. Begitu juga pemberian nilai dari penguji sungguh merupakan sisi kemanusiaan dari si penguji.

Kadang-kadang dosen atau guru dihadapkan pada situasi yang dilemmatis. Memberikan nilai yang obyektif, pasti banyak memakan korban. Dalam arti akan banyak yang tidak lulus. Memberikan nilai subyektif pun masih ada-ada pihak yang dirugikan.

Tentu saja, putusan pemberian nilai diusahakan mana yang paling memungkinkan. Kalau pun terjadi human error, saya kira dosen atau guru juga manusia.

Begitulah, mudah-mudahan Anda bisa memakluminya dan terima kasih atas komentar Anda.

Selamat belajar dan berkarya, terus ekspresikan diri dan sukses untuk Anda !

3 thoughts on “Serba-serbi dari Pak Akhmad

  1. Kami menginformasikan bahwa buku Bapak Boas baru saja terbit yang mengulas tentang pemikiran Karl Marx dan F. Dostoievsky, yang dapat diperoleh di toko buku gramedia..atau jika ingin segera mendapatkannya dapat mengubungi Ar-ruzz media cab. Depok-Cimanggis via telp (021)8712775,…

  2. HEMAT BAHAN BAKAR

    Masyarakat kita seharusnya mengetahui bahwa BBM sekarang mahal, dan
    subsidi pemerintah sangat besar. Dari subsidi tersebut bisa dialihkan
    untuk pembangunan infrastuktur. Maka dari itu program penggunaan bahan
    bakar secara efisien tepat guna harus digalakan dibuat aturan-aturan yang
    jelas, sejalan dan tidak hanya himbauan.

    Aturan untuk mahasiswa dan pelajar untuk tidak membawa kendaraan
    bermotor, dan memaksimalkan kendaraan atar jemput memberikan banyak
    keuntungan:

    1. Bahan bakar bisa dihemat, dan digunakan seperlunya hanya untuk
    keperluan penting dan pergi bekerja.
    2. Orangtua menjadi lebih aman karena dengan tidak membawa kendaraan
    bermotor sebagai orang tua tidak terlalu hawatir karena banyaknya angka
    kejadian kecelakaan bermotor pada usia remaja.
    3. Jalan raya menjadi lebih tertib, karena banyak remaja yang
    berkendara dijalan raya tidak mengindahkan aturan dan sopan santun di jalan
    raya.
    4. Pendapatan para sopir angkutan umum (angkutan kota) menjadi lebih
    baik, yang sekarang ini sangat berkurang akibat banyaknya kendaraan
    bermotor.
    5. lembaga pendidikan bukan tempat pameran show room saling menunjukan
    kekayaan pribadi bagi para pelajar atau pun mahasiswa. Tetapi lembaga
    pendidikan merupakan tempat contoh calon-calon birokrasi, dan teladan
    bagi masyarakat umum.yang menghasilkan generasi yang pintar , mau bekerja
    keras dan berpikir kritis. Mungkin dimulai dari peguruan tinggi negeri
    dulu yang melarang kendaraan bermotor dan kendaraan pribadi masuk
    kelokasi kampus kecuali sepeda. Kendaraan diparkir di luar kampus dan
    mereka berjalan kaki masuk ke dalam kampus (ke fakultasnya)
    6. Menjadikan udara yang bersih di dalam kampus
    7. Untuk pelajar Sekolah tingkat pertama dan Tingkat Atas, pihak
    sekolah tidak menyediakan tempat parkir kendaraan bermotor untuk pelajar
    kecuali parkir sepeda dan kendaraan para guru.
    8. Para orang tua wali murid juga ikut membantu mengawasi dan
    mendukung program ini.
    9. Pemerintah Daerah ikut membantu dengan mengeluarkan
    peratura-peraturan yang terkait dengan program ini
    10. Media dan LSM membantu menerangkan aspek-aspek positif dari program
    ini

    Demikian berbagai saran untuk membantu kemajuan bangsa dan negara yang
    kita cintai ini.

Tinggalkan komentar